twitter.
|
Twins (part 1)
“Susah yah
jadi orang yang terpojok” gumam Miki.
“Lo itu
bukan terpojok tapi gak mau mencolok” sahut Rena sambil memandang sosok cewek
yang perfect bernama Agnes.
Siapa sih
yang gak kenal Agnes di sekolah ini? Cewek paling sempurna di sekolah ini.
Cantik, pintar, kaya, perfect deh pokonya. Hampir satu sekolah ngefans sama dia
termasuk cewek cewek yang bisa diartikan iri juga. Tapi sekarang, cowok cowok
gak ada yang berani Agnes karna pacar Agnes itu salah satu anak geng motor yang
aneh banget tapi serem.
Nama geng
motor itu “D’kill” bisa diartikan sebagai pembunuh atau kumpulan anak yang
dekil. Geng ini diketuai Bisma yang terkenal lawak tapi kalau marah serem
banget. Haha.. Dialah pacar Agnes juga
cowok yang dipuja puja Miki.
“Mencolok
dalam bidang apa gue?” tanya Miki.
“Eum.. kalo
elo sih bidang…” ucap Rena terputus putus sambil berpikir. “penindas alias
preman gitu”
“kok itu?”
tanya Miki gak setuju.
“lo itu
sebenarnya preman tapi lo tutupi dengan sifat pendiam lo itu jadinya yah…”
“Stop!!!”
seru Miki tegas. “gue gak suka disebut orang yang pendiam”
“Nah! Itu
dia… sebenarnya lo itu gak pendiam tapi karna lo itu cuek” jelas Rena.
“So, kenapa
preman? Gue itu orangnya lemah lembut”
“siapa
bilang? Elo itu aslinya kasar tau’” kata Rena sambil melotot.
“ah..
udahlah bedebat sama lo gak ada habisnya.. Gue cabut yah” seru Miki sambil
beranjak pergi.
“Tunggu!”
teriak Rena. Miki berbalik badan. “Gue titip salam sama Kiki yah”
“Sep!” seru
Miki sambil mengacungkan kedua jempolnya lalu kembali melanjutkan langkah ke
gerbang sekolah.
Begitu
sampai di gerbang sekolah, Miki menunggu saudara kembarnya sambil mendengarkan
mp3 di hapenya. Lagu rock yang bervolume tinggi itu membuatnya tidak mendengar
suara apapun kecuali suara earphonenya.
*5 menit kemudian*
Seseorang
menarik earphone yang terpasang di telinga Miki. Miki langsung menoleh ke sosok
yang mengganggu kedamaiannya itu. “lo hobi banget muncul tiba tiba”
Kiki cuma
nyengir. “yuk pulang” ajaknya sambil melangkah pergi.
Miki
mengikuti saudara kembarnya itu dari belakang. Mereka menuju ke sebuah Mercy
berwarna silver yang sengaja di parkirkan Kiki agak jauh supaya tuh anak bisa
nge ngagetin Miki yang hobi bengong.
Kiki dan
Miki saudara kembar yang berbeda. Kiki itu cowok, dia punya banyak penggemar,
jago main basket. Tapi rahasianya yang sangat sangat rahasia itu diketahui
Miki. Nah, kalo Miki ini kebalikan dari Kiki. Miki itu cewek yang *sensor*, gak
suka dandan, berantakan, tapi bakatnya bagus banget. Pinter main gitar,
pelihara motor ninja warna merah tapi jarang di pakenya.
“Mi, kita
tukeran tempatyuk” ajak Kiki tiba tiba.
Miki
terkejut. “tukeran apa? Gue nyetir?”. Bukannya Miki gak tau maksud Kiki tapi
dia pura pura gak tau.
“tukeran.
Gue jadi elo dan elo jadi gue.. gimana?”
“serius
lo?” Miki gak yakin.
Kiki
mengangguk. “mulai besok”
Ini dia
rahasia Kiki dan Miki. Sebut aja mereka ini ketukeran jiwa. Kiki pengen rasain
hidup jadi cewek dan Miki pengen jadi cowok.
“kenapa
mendadak?” tanya Miki penasaran “pasti karena Rena yah…”
“Ngaco lo!”.
Kiki menjitak kepala Miki.
“Sakit
tau!”. Miki membalas dengan cubitan seperti gigitan semut di lengan Kiki. “jadi
kenapa lo mendadak pengen tukeran?”
“Mi, gue
capek diserbu cewek cewek jadi sekarang giliran gue yang nyerbu cowok cowok”
ucap Kiki sambil menyalakan mesin mobil. “Oya, di sekolah lo siapa yang lagi
pop?”
“mau lo serbu?”
“ya iyalah.
Biar gue ubah kehidupan lo yang selalu terpojok menjadi tercolok”
“terserah
lo yang penting jangan buat masalah!”
“Jadi siapa
nama cowok yang lagi ngetop di sekolah lo?”
“Yang lagi
dikejar kejar sih Dicky tapi yang lagi gue taksir itu namanya Bisma. Jadi mana
yang mau lo kejar?”
“Gue liat
tampang mereka dulu yah.. oya, berarti besok giliran lo yang jemput gue kan?”
*besoknya*
Setelah
mengantar Kiki kesekolahnya, Miki menuju sekolahnya Kiki dengan motor ninjanya.
Gila!
Penampilan Kiki tadi lebih cantik dari pada dirinya sendiri. Dengan wig yang
mirip dengan rambut Miki, polesan bedak putih yang tipis, seragam berlengan
panjang dan rok panjang menutupi bulu tangan dan kakinya ntar ketahuan dia
cowok.
Sedangkan
Miki lebih keren daripada Kiki. Rambut sebahunya di potong sampai ke telinga,
kacamata mins yang biasanya terpasang di wajahnya sekarang digantikan dengan
soft lens warna coklat seperti warna matanya.
Pokoknya gayanya mirip anak band daripada anak basket.
Begitu
sampai disekolah, Miki turun dari motornya dan melangkah menuju kelas dengan
waswas takut diserbu.
“Ki!”
Miki tetap
berjalan karna tidak merasa dipanggil. Tiba tiba seseorang menepuk bahunya dari
belakang, refleks ia membalikkan tubuhnya dan menghadap seorang cowok yang bisa
dibilang manis walaupun badannya bulat.
Cowok itu
melambaikan tangannya tepat di wajah Miki yang lagi bengong. “tampang
bodoh lo di liatain penggemar lo”
Miki langsung
tersadar. “Oh ya maaf” suara yang macho. Tadi malam dia dan Kiki sudah latihan
mengubah suara.
“Tumben penampilan lo macho gini? Biasanya simpel
simpel aja” uajr cowok itu.
“oh..
sekali kali” jawab Miki. “anyway, nama lo siapa?”
“What?! Lo
lupa nama gue?! Sobat lo sendiri?” cowok itu kaget.
Miki diam
sebentar sambil melirik bet name cowok itu. “Sorry bercanda. Lo kira gue lupa
nama lo? Lo itu ILHAM kan?”
Ilham cuma
nyengir. “masuk kelas yuk…”
*dilain tempat*
Begitu
kakinya hendak melangkah masuk ke kelas, tiba tiba Kiki merasakan getaran bumi
dari belakangnya. Dia langsung menoleh dan langsung shock begitu melihat beribu
ribu cewek cewek lari kearahnya. Kiki langsung masuk ke kelasdan membanting
pintu kelas. Lega. Ia menatap seisi kelas, orang orang menatapnya heran.
“Kenapa
lo?” tanya salah satu cowok di kelas.
“Gue
dikejar cewek cewek” jawab Kiki.
“Hah?!
Sejak kapan?”
Kiki cuma
diam. Lalu dia merasakan teriakan plus getaran bumi itu hilang. Ia membuka
pintu perlahan dan mengintip keluar kelas. Lalu menghela nafas. Udah sepi.
Matanya berkeliling mencari cewek cewek tadi. Ternyata cewek cewek tadi
mengerubungi seorang cowok.
“Kasian banget tuh cowok” desisi Kiki. Reflek kakinya
bergerak melangkah menuju kerumunan itu dan ingin menolong cowok itu.
Begitu
sampai, Kiki menerobos kerumunan dan langsung menarik tangan cowok itu keluar
dari para cewek cewek itu lalu membawanya ke tempat yang aman. Ruang lab
mungkin.
“Thanks
ya..” ujar cowok berkacamata plus berbehel itu.
“no
prob” balas Kiki. “lo artis yah?
Berbehel, berkacamata aja dikejar kejar”
Cowok
berkacamata itu menatap Kiki heran. “Artis sekolah iyaa…”
“Pantes..”
ucap Kiki. “Gue juga kayak gi..” Kiki langsung berhenti bicara dan pasang
tampang plos seolah olah dia gak ada bicara sama sekali.
“elo?”
cowok berkacamata itu heran lagi. “lo siapa? Gue baru liat”
Kiki
teringat kalau Miki itu enggak famous kayak dia. “Gue Miki. Lo?”
“Masa lo
gak tau? Tapi gue artis sekolah ini”
“oh ya gue
lupa…” ucap Kiki sambil melirik bet name orang didepannya. “Dicky Prasetya”
“yuk balik
ke kelas.” Ujar Dicky. “udah mau bel nih..”
“lo kelas
berapa?”
Dicky
menatap Kiki heran. “Lo anak baru yah?
“Hah?!
Enggak kok.. gue emang gak tau apa apa tentang lo.. sori yah..” katanya
berbohong.
Kelas 12
IPS B” seru Dicky sambil membuka pintu lab.
“Gue anter
lo sampai kelas”. Astaga. Kiki lupa diri atau apa sih? “biar gak dikejar kayak
tadi”
“oh..
kirain apa”
* * *
Sekolah udah buba. Kiki melakukan hal yang sama
seperi Miki saat di gerbang sekolah,
yaitu mendengarkan mp3 sambil menunggu jemputan. Matanya menatap ke
sekelilingnya. Gak jauh dari tempatnya berdiri, dia melihat sosok dikenalnya.
Dan tiba tiba seseorang mencopot sebelah earphone dari telinganya. Refleks ia
menoleh.
“Ngapain lo
berdiri disini? Gue anter lo pulang deh..”
Maaf yah gak menarik.. tapi tunggu aja part selanjutnya, janji bakal bikin seru.. kan part awal masih pertemuan jadi wajar kurang seru.. ayo dong... tunggu part selanjutnya dan maaf kalau ada tulisan yang salah |