twitter.
|
twins (part 2)
Kiki langsung menoleh ke sumber suara. “enggak usah”. “Apa jangan jangan lo udah punya pacar yah?” selidik Dicky. “Gue mau liat sekeren apa sih cowok lo itu?” Kembali Kiki mengarahkan kepalanya ke sosok Miki yang ternyata lagi PDKT sama Agnes. OMG! Bisa bisa mereka berdua jadi gila! Dicky ikut memperhatikan cowok yang lagi duduk di motor dan ngobrol dengan Agnes. Dia merasa gak asing dengan cowok itu. “itu cowok lo?” sambil mengarahkan telunjuknya pada Miki. Kiki Cuma diam dan tersenyum tipis. “Itukan.. sobatnya Ilham yang dipaksa gabung D’Kill” seru Dicky membuat Kiki terkejut. Kiki jadi teringat. 1 tahun yang lalu dia pernah dipaksa gabung geng motor karna tampangnya cool. Sebenarnya D’Kill itu bukan Cuma pengendara motor tapi penggaet cewek cewek juga. Dan Kiki juga teringat, kalau Dicky ini juga anggota D’Kill yang pernah dijumpainya. D’Kill ini sudah terkenal banget dengan ketampanan anggota anggotanya. Geng motor ini Cuma terdiri 5 orang aja. Dan geng motor ini bukan geng yang suka menindas. “Bisma datang!” seru Dicky sambil lari menghampiri Miki dan Agnes. Kayaknya ada tontonan seru nih.. Kiki jadi shock, khawatir dengan saudara kembarnya itu. Dia pun langsung berlari mendekati kembarannya, tapi sayang orang orang menghalanginya. “Bisma..” sapa Agnes dan Miki serentak. Miki langsung turun dari motornya. Dia memandang Bisma waswas karna tampang Bisma lagi marah. “Agnes, kita pulang!” seru Bisma sambil menarik tangan Agnes pergi. Sebelum Agnes pergi, dia sempat melambaikan tangannya ke arah Miki. “bye..” Miki Cuma memblas dengan senyuman tipis dan singkat. Dia juga merasa lega. Orang orang bubar sambil mengeluh dan kecewa. “Ki, buruan naek.” Miki kembali duduk di motornya dan menyalakan mesin. “jadi lo cowoknya Miki?” tanya Dicky yang udah di sebelah Miki. “eh.. bukan. Dia saudara gue.. liat aja muka kami. Mirip kan? Dia kakak gue” Dicky menatap Miki lekat lekat. Sesekali ia melirik Kiki. “besok gue anter adek lo boleh kan?” Miki mengacungkan jempol. “Sipp!” * * * “Akting lo bagus banget, ki!” seru Miki. “hebat deh lo bisa menggaet Dicky” “Gue juga enggak tau kenapa.. yang jelas gue gak mau disebut gay!” jelas Kiki. “Jadi besok masih tukeran nih?” “Balek kesemula! Gue jadi jijik sama diri sendiri” Miki tertawa kecil. “gue juga gak nyangka Agnes deketin gue tadi” “iya.. gara gara lo gue jadi waswas kalo ketemu Bisma.” “eniwei, gimana seneng gak ketemu Rena? Dia gak heran kan?” tanya Miki. Refleks tangan Kiki menjitak kepala adiknya itu. “besok terakhir yah..”. Kiki beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya. * * * Hari ini Miki gak menjemput Kiki jadi dia bisa bebas pulang kapan aja pergi kemana aja. Saat mengendarai motor, Miki melihat cewek yang gak asing lagi jalan diatas trotoar. Cewek itu jalan menunduk. Miki langsung menghentikan motornya didekat cewek itu. Cewek itu menoleh terkejut. Matanya sembab karena menangis. Ia langsung mengusap air matanya. “Kiki..” “Hai..” sapa Miki. “gak dianter Bisma pulang nih?” Agnes menggeleng. “gue udah putus sama dia” “lho? Kenapa? Jangan bilang karena kemarin yah…” “dia nyangka gue suka sama lo” “kok bisa?” Agnes Cuma angkat bahu. “yaudah deh.. gue anter lo pulang gimana?” tawar Miki ala cowok. “thanks..” Agnes langsung duduk diboncengan dan memeluk Miki. OMG! Miki shock. Dia langsung melepaskan tangan Agnes dari pinggangnya. “sori, nes.. kita bukan muhrim :p” * * * Miki terkesima memandang rumah megah di depannya ini. Agnes benar benar kaya! Sebuah ferari hitam memasuki halaman rumah. Lagi lagi Miki terkesima. Pasti pemilik ferari itu pemilik rumah ini juga. “thanks ya, ki” ujar Agnes yang ternyata udah di sebelahnya. “sama sama” balas Miki. “oya, ki.. tunggu bentar” Agnes masuk ke halaman rumahnya. Gak lama kemudian Agnes kembali dan membawa seorang cowok yang cakep banget! Lagi lagi Miki terkesima bukan terkesima deng tapi terpesona. “ki, kenalin ini kakak gue” gumam Agnes. “kak, ini Kiki” Miki mengulurkan tangan, cowok itu menyambut dan menyebutkan nama. “Bisma lo kemana?” tanya Rafael, kakak Agnes. “putus?” Agnes mengangguk. “trus lo jadian sama dia?” tanya Rafa sambil menunjuk Miki. “Enggak!” jawab Agnes dan Miki serentak lalu mereka cengengesan. “kompak..” kata Rafa. “oya, ki. Besok pagi lo bisa kan anterin Agnes ke sekolah? Gue lagi sibuk” “HAH?!” Miki terkejut. “ma…” “gue masuk dulu” ujar Rafa lalu pergi meninggalkan Miki yang terbengong. “Gue juga.. thanks yah” ucap Agnes lalu meniggalkan Miki yang terheran heran. Emang gue supir apa?! Gue itu masih pelajar, batin Miki. Tapi gapapa lah.. tiap hari bisa ketemu Rafa. * * * “Besok masih berlanjut?” tanya Kiki sambil memasukka keripik ke mulutnya. “IYA!” seru Miki semangat. “Semangat bener. Pasti ada sesuatu nih” selidik Kiki. “Miki mendorong bahu Kiki. “tau aja lo. Oya, besok gue mau pinjem mobil lo” “oke..” “jadi lo mau naik motor gue?” “bukan. Besok Dicky mau jemput gue” “ki, jangan tertarik sama Dicky yah.. lo bukan gay kan?” “tenang aja.. masih ada someone di hati gue..” “siapa Rena?” Lagi lagi Kiki menjitak kepala Miki dan langsung pergi. Miki menghela nafas karena Kiki lupa janjinya kalau besok dia bakal berubah jadi cowok lagi. * * * Tampang Miki kusut setelah mengantar Agnes ke sekolahnya. Dia gak ketemu Rafa. Tiba tiba cewek cewek menghampirinya dan membuatnya shock. “kak kiki udah punya pacar yah?” tanya salah satu penggemar. “eh.. enggak kok” sahut Miki. “jadi kemarin itu siapa? Biasanya adek kakak yang selalu kakak bonceng” “Cuma temen.” Ujar Miki. “emang siapa yang ngasih tau soal ini?” Cewek cewek nunjuk ke arah cowok yanga ada di lapangan basket. Cowok itu tersenyum lalu melemparkan bola basket ke arah Miki. Refleks Miki menangkap basket itu. “Pulang sekolah kita tanding” ujar cowok itu. Siapa dia? Mampuslah.. Miki sama sekali gak bisa main basket. Dan dia gak tau siapa cowok ini. Cuma Kiki yang bisa menyelesaikan masalah ini dan Cuma Kiki yang tau siapa cowok ini. |